Langsung ke konten utama

dasar gitar

                                                                                         PENJELASAN                                                       

MELODI

Melodi adalah serangkaian nada yang dibunyikan satu per satu, yang terbentuk dari scale atau bisa disebut tangga nada. Mempelajari melodi gitar artinya pengetahuan tentang tangga nada adalah suatu keharusan dan sangat mutlak. Karena dari tangga nada tersebut, seorang gitaris dapat mengembangkan skill bermain gitar nya atau improvisasi solo melodi atau yang biasa disebut lick.

Lick dan riff mempunyai makna yang hampir sama. Lick berarti suatu bentuk improvisasi dari riff. Sedangkan riff adalah sebuah pola melodi dalam sebuah tangga nada tertentu. Saat ini ada banyak sekali tangga nada. Jumlahnya bisa sampai ratusan, namun jumlah itu bisa saj bertambah seiring kemajuan zaman. Kalau di lihat secara umum tangg nada dapat di bagi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada sintetik. Tangga nada diatonik terdiri dari tangga nada diatonik mayor dan minor. Untuk tangga nada sintetik terdiri dari pentatonik, whole tone, diminish dan masih banyak lagi.

Memahami tangga nada dapat memudahkan kita dalam bermain melodi. Dasarnya, melodi adalah permainan nada-nada dalam satu tangga nada tertentu. Disaat kita memainkan sebuah melodi, kita dapat menekan nada manapun yang kita mau, asalkan nada itu masih dalam tangga nada tertentu tersebut. Permainan melodi akan terdengar harmonis dan tidak membosankan dengan "jalur nada" atau pola melodi tertentu atau di kenal dengan nama riff.

APA ITU MAYOR

Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval (jarak nada satu ke yang lain nya) antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah : 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2

Sebagai contoh, tangga nada C minor adalah C - D - E - F - G - A - B - C

APA ITU MINOR

Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor, tanda mula yang sesuai dengan pola interval suatu tangga nada minor alami, dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama disebut sebagai relatif. Jadi tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor, dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada Es mayor.

Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor ditentukan dengan menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G mayor, terdiri dari satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.

PENJELASAN SINGKAT.

Tangga nada merupakan salah satu pembelajaran yang penting dalam gitar, karena bila kita sudah menguasainya mungkin pemahaman tentang kunci-kunci dan notasi balok pada gitar akan lebih mudah.

Sekali lagi bahwa tangga nada itu ada banyak, tapi yang saya sarankan untuk di pelajari di awal adalah tangga nada diatonik pada C mayor. Kenapa harus tangga nada diatonik pada C mayor? Karena tangga nada inilah yang paling banyak digunakan dalam bermain musik terutama gitar. Penjelasan mungkin seperti ini . Misalnya pada tangga nada diatonis yang dasarnya 'C = do' , nada dasarnya itu 'C' yang berarti 'C' dan seterusnya (D, E, F, G, A, B) sampai ke 'C' lagi merupakan 'do' dan seterusnya (re, mi, fa, so, la, si) sampai ke 'do' lagi. Berarti dapat dibilang tangga nada 'C = do' itu :

C - D - E - F - G - A - B - C = do - re - mi - fa - sol - la - si - do = 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 -7 - 1

Perlu diketahui bahwa tangga nada 'C = do' itu sama dengan tangga nada C mayor, karena dalam permainan musik nada mayor tidak disebutkan/disingkat hanya disebut nama nadanya. Kalau nada minor baru disingkat 'm/min'. Sebagai contoh agar lebih jelas, 'E = do' itu sama juga dengan tangga nada E mayor karena hanya 'E' saja yang ditulis dan 'Dm = do' itu sama juga dengan tangga nada D minor karena ditulis dengan diikuti huruf 'm'.

Setelah paham tentang pengertiannya lanjut ke hal penting nya. Semua tangga nada sebenarnya memiliki perpindahan yang sama hanya letak nada dasarnya saja yang berbeda yang menjadikan tangga nada tersebut memiliki scale/jangkauan tersendiri. Dalam tanggan nada ada 2 perpindahan, yaitu perpindahan 1 dan ½.. Perpindahan 1 itu sebanyak 2 fret pada gitar dan perpindahan ½ itu sebanyak 1 fret pada gitar. Dan di bawah ini adalah scale/jangkauan tangga nada C mayor berikut perpindahannya.

Scale/jangkauan

Yang berwarna kuning adalah jangkauan utamannya, sedangkan yang berwarna hijau adalah jangkauan oktaf tingginya dan yang berwarna biru muda adalah jangkauan oktaf rendahnya. Sebenarnya masih ada terusan dari jangkauan tangga nada C mayor ini, tetapi inilah jangkauan yang paling dasar dan banyak digunakan.

Perpindahan

Yang saya beri garis merah pada gambar diatas adalah perpindahan 1 nada (2 fret) sedangkan yang saya beri garis biru pada gambar diatas adalah perpindahan ½ nada (1 fret).

Jadi inti perpindahan di oktaf yang sama adalah :

C => 1 => D => 1 => E => ½ => F => 1 => G => 1 => A => 1 => B => ½ => C

Sebagai contoh, dari C ke D pada otaf yang sama itu 1 perpindahan (naik) atau bisa dibilang 2 pergeseran fret (naik) dan dari E ke F pada oktaf yang sama itu ½ perpindahan (naik) atau bisa dibilang 1 pergeseran fret (naik). Untuk contoh yang menurun, dari A ke G pada oktaf yang sama itu 1 perpindahan (turun) atau bisa dibilang 2 pergeseran fret (turun) dan dari C ke B pada oktaf yang sama itu ½ perpindahan atau bisa dibilang 1 pergeseran fret (turun). Jika dari E ke G pada oktaf yang sama berarti ada 2 nada sekaligus, yang artinya ½ + 1 = 1½ perpindahan (naik) atau bisa dibilang 1 fret + 2 fret = 3 pergeseran fret (naik) dan begitu juga untuk yang menurun.

Sedikit catatan tambahan, kalau nada naik setengah disebutnya kres (#) dan turun setengah disebutnya mol (b). Misal nada C bila naik ½ akan menjadi C kres (C#) dan pada nada A turun ½ akan menjadi A mol (Ab). Tapi kalo nada yang perpindahan naiknya ½, maka nada tersebut tidak memliki nada kres (#) karena bila nada tersebut naik setengah maka nada itu akan menjadi nada utama. Begitu juga dengan nada yang perpindahan turunnya ½, maka nada tersebut tidak memeliki nada mol (b). Contohnya dari nada E ke nada F kan hanya naik ½ nada maka nada E tersebut tidak ada nada kres (#), bila ada maka E kres (E#) itu sama juga dengan nada F, begitu juga untuk nada mol (b). Dan ini berlaku juga untuk chord.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAKIAN GUNUNG GEDE VIA PUTRI Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri  adalah pendakian dengan jalur berat. Hampir di setiap trek adalah jalur menanjak dan sedikit sekali jalan datar. Gunung Gede Pangrango memiliki 3 jalur pendakian resmi yaitu jalur Cibodas, jalur Gunung Putri dan jalur Selabintana. Jalur Cibodas adalah pilihan favorit pertama karena di jalur ini terdapat banyak spot wisata alam yang sangat bagus, dan sumber air berlimpah. Sedangkan jalur Gunung Putri adala jalur yang berat namun kita akan bertemu dengan salah satu pos yang paling bagus dari semua pendakian yakni  Alun-Alun Surya Kencana . Adalah lahan yang sangat luas dipenuhi bunga edelweiss dan rerumputan seluas mata memlihat, dan tempat favorit mendirikan tenda bagi para pendaki. Akomodasi menuju basecamp pendakian via jalur Gunung Putri cukup mudah. Pada dasarnya lokasinya berdekatan dengan jalur Cibodas. Kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum, turun di Pasar Cipana...
RISET OPERASI TEORI ANTRIAN Dirangkum dari Jurnal: Evaluasi Panjang   Antrian   Kendaraan   Pelayanan   Pintu   Keluar   Parkir Dengan Atau Tanpa Perubahan Pintu Keluar Parkir di Solo Parkir Mall Disusun Oleh: Farros Juliantoro Putra 2TA0 2 1 7317126 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA 2019 Evaluasi Panjang   Antrian   Kendaraan   Pelayanan   Pintu   Keluar   Parkir Dengan Atau Tanpa Perubahan Pintu Keluar Parkir di Solo Parkir Mall A.            Latar Belakang Masalah            Lokasi Solo Grand Mall berada di pusat kota menjadikan mall tersebut   mudah untuk di akses para pengunjung, oleh karna itu kawasan tersebut   memerlukan manajemen parkir yang baik untuk menampung kapasitas kendaraan yang masuk dan keluar dari kawasan SGM. Hal ini pe...

metode penugasan

Masalah penugasan dalam teknik sipil berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dalam arti "apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan, maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntungan yang maksimal, begitu pula sebaliknya jika menyangkut biaya. Penyelesaian masalah penugasan biasanya dilakukan dengan menggunakan metode Hungarian yang pada tahun 1916 dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria bernama D KOnig. Secara umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan yang normal adalah: 1. Identifikasi dan Penyederhanaan Masalah Dibuat dalam bentuk tabel penugasan. 2.a. Minimalkan Untuk kasus minimalisasi, maka perlu mencari nilai terkecil setiap baris, kemudian menggunakan nilai terkecil tersebut untuk mengurangi semua nilai yang ada pada baris yang sama. 2.b. Maksimalkan Untuk kasus maksimalisasi, maka perlu mencari nilai...