Langsung ke konten utama

RISET OPERASI TEORI ANTRIAN
Dirangkum dari Jurnal:
Evaluasi Panjang  Antrian  Kendaraan  Pelayanan  Pintu  Keluar  Parkir Dengan Atau Tanpa Perubahan Pintu Keluar Parkir di Solo Parkir Mall
Disusun Oleh:
Farros Juliantoro Putra
2TA02
17317126


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019

Evaluasi Panjang  Antrian  Kendaraan  Pelayanan  Pintu  Keluar  Parkir Dengan Atau Tanpa Perubahan Pintu Keluar Parkir di Solo Parkir Mall
A.           Latar Belakang Masalah
          Lokasi Solo Grand Mall berada di pusat kota menjadikan mall tersebut  mudah untuk di akses para pengunjung, oleh karna itu kawasan tersebut  memerlukan manajemen parkir yang baik untuk menampung kapasitas kendaraan yang masuk dan keluar dari kawasan SGM. Hal ini perlu direncanakan dengan baik agar para pengunjung nyaman dengan ketersediaan fasilitas ini, sehingga perlu adanya pintu keluar dengan pelayanan yang baik agar para pengunjung bisa mendapat pelayanan tanpa menunggu lama dalam antrian panjang, salah satunya adalah menambah loket pintu keluar dan jika masih terjadi antrian panjang maka perlu penambahan
alternatif akses keluar parkir mall.

B.            Tujuan
Mengetahui alternatif perbaikan layanan pintu keluar untuk meminimalisir
antrian sebagai rekomendasi pengelolaan parkir.

C.            Teori Antrian
Teori antrian (queueing) sangat perlu dipelajari dalam usaha mengenal perilaku pergerakan arus lalu lintas baik manusia maupun kendaraan (Morlock, 1978 dan Hobbs, 1979). Masalah yang terjadi mengenai permasahan antrian pada manusia atau pun kendaraan dapat dijelaskan dan dipecahkan dengan bantuan analisis teori antrian. Tamin, 2003. Antrian pada dasarnya terjadi karena proses pergerakan arus lalu lintas (manusia dan/atau kendaraan) terganggu oleh adanya suatu kegiatan pelayanan yang harus dilalui. Terdapat beberapa komponen dalam antrian yaitu:


a. Tingkat kedatangan adalah jumlah kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa tempat pelayanan dalam satu satuan waktu.
b. Tingkat pelayanan adalah jumlah kendaran atau manusia yang dapat      dilayani oleh satu tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu.
c. Disiplin antrian, Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan di bidang transportasi di mana orang dan/ atau kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanan akan dilayani pertama kali.

D.           Metode Penyelesaian
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah dengan metode observasi lalu mengumpulkan data jumlah kendaraan keluar parkir, lama waktu pelayanan dan jumlah pintu aktif. Langkah selanjutnya menganalisis dengan disiplin antrian FIFO sehingga dapat menghasilkan besar panjang antrian, tingkat pelayanan dan alternative solusi perbaikan pengelolaan offroad parkir Solo Grand Mall.

E.            Hasil dan Analisa
Data yang di analisa untuk melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
·         Analisis kebutuhan jumlah pintu keluar.
·         Analisis antrian
·         Analisis tingkat pelayanan
          Hasil analisisis probabilitas waktu pelayanan yang terjadi selama waktu pengamatan, didapatkan nilai uji kesesuaian yang
menunjukkan bahwa tingkat probabilitas yang terjadi sesuai dengan distribusi yang digunakan. Jumlah pintu keluar pelayanan pada Solo Grand Mall berjumlah 4 buah pada sepeda motor dan 3 buah pada mobil. Pada pintu keluar sepeda motor diberlakukan 2 pintu aktif, penambahan layanan pintu keluar hanya dilakukan ketika
jam sibuk dengan membuka pintu cadangan. Pintu pelayanan keluar mobil sudah mecukupi dengan mengaktifkan 3 pintu. Akses keluar kendaraan dari parkir offroad pada Solo Grand Mall terletak di 2 tempat yaitu akses pintu depan dan pintu samping. Sebagian mobil dan semua sepeda motor menggunakan akses pintu depan, sedangkan akses pintu belakang hanya untuk mobil. Jumlah akses keluar yang berada di Solo Grand Mall sudah mencukupi pelayanan keluar kendaraan dari lokasi parkir offroad.

F.             Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penelitian tentang evaluasi panjang antrian kendaraan pada pelayanan pintu keluar parkir dengan atau tanpa perubahan akses keluar parkir di Solo Grand Mall, mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Kondisi panjang antrian di Solo Grand Mall pada jam-jam sibuk seringkali melebihi batas antrian maksimal, sehingga diperlukan pembukaan pintu cadangan.
kendaraan.
2. Tingkat pelayanan yang terjadi pada jam-jam sibuk masih belum sesuai dengan tingkat pelayanan optimal. Untuk mengoptimalkan pola pelayanan pada jam-jam sibuk diperlukan pintu layanan keluar sejumlah 3 pintu untuk sepeda motor dan maksimal waktu  pelayanan yang  dilakukan selama 12 detik. Sedangkan untuk mobil diperlukan 2 pintu dengan maksimal waktu pelayananya selama 15 detik.
3. Penambahan layanan pintu keluar hanya dilakukan pada sepeda motor dengan membuka pintu cadangan A1 dan A4. Jumlah akses keluar yang berada di Solo Grand Mall sudah mencukupi pelayanan keluar kendaraan dari lokasi parkir offroad, sehingga tidak diperlukan perubahan dan penambahan akses keluar.

Sumber dan nama penulis:
Hendra Wahyu Kurniawan, Agus Sumarsono, Amirotul.
Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAKIAN GUNUNG GEDE VIA PUTRI Pendakian Gede Pangrango via jalur Gunung Putri  adalah pendakian dengan jalur berat. Hampir di setiap trek adalah jalur menanjak dan sedikit sekali jalan datar. Gunung Gede Pangrango memiliki 3 jalur pendakian resmi yaitu jalur Cibodas, jalur Gunung Putri dan jalur Selabintana. Jalur Cibodas adalah pilihan favorit pertama karena di jalur ini terdapat banyak spot wisata alam yang sangat bagus, dan sumber air berlimpah. Sedangkan jalur Gunung Putri adala jalur yang berat namun kita akan bertemu dengan salah satu pos yang paling bagus dari semua pendakian yakni  Alun-Alun Surya Kencana . Adalah lahan yang sangat luas dipenuhi bunga edelweiss dan rerumputan seluas mata memlihat, dan tempat favorit mendirikan tenda bagi para pendaki. Akomodasi menuju basecamp pendakian via jalur Gunung Putri cukup mudah. Pada dasarnya lokasinya berdekatan dengan jalur Cibodas. Kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum, turun di Pasar Cipana...

metode penugasan

Masalah penugasan dalam teknik sipil berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dalam arti "apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan, maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntungan yang maksimal, begitu pula sebaliknya jika menyangkut biaya. Penyelesaian masalah penugasan biasanya dilakukan dengan menggunakan metode Hungarian yang pada tahun 1916 dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria bernama D KOnig. Secara umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan yang normal adalah: 1. Identifikasi dan Penyederhanaan Masalah Dibuat dalam bentuk tabel penugasan. 2.a. Minimalkan Untuk kasus minimalisasi, maka perlu mencari nilai terkecil setiap baris, kemudian menggunakan nilai terkecil tersebut untuk mengurangi semua nilai yang ada pada baris yang sama. 2.b. Maksimalkan Untuk kasus maksimalisasi, maka perlu mencari nilai...